Hypertext PreProcessor?
Bukan. Tapi Plenship Hingga Polepel.
Hampir setahun persahabtan itu terjalin. Tapi, kini berada di ambang kehancuran, jika aku boleh berkata seperti itu. Maaf. Bukan maksudku untuk lancang.
Tapi aku hanya mengungkapkan apa yang ada di pikiranku dan apa yang ada di hatiku.
Dulu kita begitu kompak.
Namun sekarang, jangankan kompak. Kita bahkan saling membicarakan kejelekan orang yang kita anggap sahabat kita sendiri. Dan aku sangat minta maaf jika aku pernah melakukannya. Kita sempat berkata bahwa kita saudara. Tidakkah kalian ingat?
Aku merindukan kita yang dulu. Kita berlima. Kompak bersama. Suka bersama. Sedih bersama. Menghadapi masalah bersama. Terbuka satu sama lain.
Sekarang kita terlalu egois. Aku juga seperti itu.
Aku tahu, watak kita satu sama lain memang berbeda. Jauh. Tapi dulu kita pernah menjadikan perbedaan-perbedaan tersebut menjadi sebuah kekuatan.
Aku yang selalu mementingkan diriku sendiri.
Eka yang selalu berpikir realistis. Fita yang selalu membawa keceriaan apapun suasananya. Raclien dengan kecuekannya. Nurul dengan kedewasaannya.
Kembalilah. Aku merindukan kalian.
Seperti apa kita sekarang?
Eka kini sendiri. Aku bersama Raclien. (Dua cuek bergabung). Fita sibuk dengan gebetannya. Nurul jika sudah budreg dengan Litbang, ya sudah. Apa-apaan kita ini? Apa-apaan aku ini?
Akan menjadi seperti apa kita nanti jika kita masih dalam kondisi seperti ini? Apa ini bakal hancur bahkan sebelum tepat satu tahun?
Bukan. Tapi Plenship Hingga Polepel.
Hampir setahun persahabtan itu terjalin. Tapi, kini berada di ambang kehancuran, jika aku boleh berkata seperti itu. Maaf. Bukan maksudku untuk lancang.
Tapi aku hanya mengungkapkan apa yang ada di pikiranku dan apa yang ada di hatiku.
Dulu kita begitu kompak.
Namun sekarang, jangankan kompak. Kita bahkan saling membicarakan kejelekan orang yang kita anggap sahabat kita sendiri. Dan aku sangat minta maaf jika aku pernah melakukannya. Kita sempat berkata bahwa kita saudara. Tidakkah kalian ingat?
Aku merindukan kita yang dulu. Kita berlima. Kompak bersama. Suka bersama. Sedih bersama. Menghadapi masalah bersama. Terbuka satu sama lain.
Sekarang kita terlalu egois. Aku juga seperti itu.
Aku tahu, watak kita satu sama lain memang berbeda. Jauh. Tapi dulu kita pernah menjadikan perbedaan-perbedaan tersebut menjadi sebuah kekuatan.
Aku yang selalu mementingkan diriku sendiri.
Eka yang selalu berpikir realistis. Fita yang selalu membawa keceriaan apapun suasananya. Raclien dengan kecuekannya. Nurul dengan kedewasaannya.
Kembalilah. Aku merindukan kalian.
Seperti apa kita sekarang?
Eka kini sendiri. Aku bersama Raclien. (Dua cuek bergabung). Fita sibuk dengan gebetannya. Nurul jika sudah budreg dengan Litbang, ya sudah. Apa-apaan kita ini? Apa-apaan aku ini?
Akan menjadi seperti apa kita nanti jika kita masih dalam kondisi seperti ini? Apa ini bakal hancur bahkan sebelum tepat satu tahun?
Kenyamanan akan timbul satu sama
lain jika kita berani terbuka.
No comments:
Post a Comment